Spirit Inovasi Dalam Ekonomi Syariah

avatar



Program Studi Ekonomi Syariah merupakan salah satu program studi yang berada di lingkungan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Malikussaleh sedang mempersiapkan diri dalam penerapan konsep Merdeka Belajar yang kini menjadi fokus dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) RI. Salah satu upaya mencapai konsep Merdeka Belajar ini perguruan tinggi termasuk Prodi Ekonomi Syariah akan melakukan penyusunan kurikulum di tingkatan program studi yang sesuai dengan konsep Merdeka Belajar

Namun sebelum itu prodi Ekonomi Syariah menggelar lokakarya Kurikulum Merdeka-Merdeka Belajar dengan mengundang beberapa akedimisi dan praktisi, Kamis (27/8/2020).

Kegiatan tersebut di ikuti kurang lebih 42 orang melalui virtual aplikasi zoom. Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Malikussaleh, Dr. Hendra Raza, S.E., M.Si mengawali kegiatan dalam sambutannya menyampaikan apresiasi atas kegiatan ini, di tengah-tengah pandemi covid-19 ini dalam melaksanakan kegiatan tetap memperhatikan protokol kesehatan.

Ia mengatakan dalam menerapkan Program Merdeka Belajar program studi menyesuaikan dengan program-program yang dibuat dan sesuaikan dengan arah kebijakan dan strategi untuk Pendidikan tinggi berkualitas.

“Penyusunan Kurikulum Merdeka-Merdeka Belajar nantinya akan dapat menjawab kebutuhan industri dengan terus bekerja sama dengan pihak-pihak terkait ,” ujarnya.
Ketua Program Studi Ekonomi Syariah, Mukhlis M. Nur, Lc., MA menyampaikan bahwa kurikulum yang dibuat sesuai dengan perkembangan zaman saat ini.

“Jadi lulusan mempunyai masa depan yang cemerlang, harapannya komunikasi dari berbagai pihak dapat terus berjalan, sehingga prodi dapat lebih mengerti,” katanya.

Dalam kegiatan tersebut dua narasumber dihadirkan, yakni dari pihak akademisi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Syarif Jakarta, Dr. Arief Mufriani, Lc., M.Si, dan dari pihak praktisi, Kepala Cabang Bank Muammalat Langsa, Syahrul Effendi.

Dr. Arief Mufriani, Lc., M.Si menyampaikan persiapan memasuki Tahun ajaran baru 2020/2021 perlu adanya kebijakan yang terstruktur dan terintegrasi antar kampus dan mahasiswa yang masuk dan keluar kampus untuk memperoleh pendidikan.

“Perubahan-perubahan administrasi menjadi PR terbesar dalam penerapan Kurikulum Merdeka-Merdeka Belajar, secara umum pembuatan kurikulum ini mudah untuk di buat, permesalahannya terletak pada tertib administrasi yang sama antar kampus dan pihak-pihak yang terkait di dalamnya,” terangnya.

Selain itu kurikulum merdeka belajar harus memiliki sinergitas dengan PD DIKTI sesuai Permendikbud RI No 3 Tahun 2020 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi.
“Sehingga Program Studi Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Univeristas Malikussaleh harus memiliki spirit dari kebijakan kampus merdeka dengan mengembangkan kurikulum dengan proses pembelajaran, inovasi penelitian dan inovasi pada kegiatan pengabdian masyarakat sehingga lulusan yang dihasilkan kompeten dan professional,” tambahnya.

Sementara narasumber kedua Kepala Cabang Bank Muammalat-Langsa menyampaikan bahwa perlunya keterlibatan industri dalam bentuk pengajaran kepada mahasiswa agar adanya persamaan persepsi antara dunia kampus dan dunia kerja.

“Mahasiwa dituntut agar tidak gagap ketika masuk kedunia kerja, peran praktisi sangat penting bukan hanya pengajaran tetapi pengalaman yang terjadi di lapangan” tegasnya.***





0
0
0.000
0 comments