Penanda Kota Penanda Zaman

Saya sering melihat bangunan itu setiap melintasi 0 Km Kota Medan. Hanya melihatnya dari bawah ketika menuju Hotel Darma Deli (sekarang Grand Inna) atau sekadar melintas. Saya menyukai penanda di puncak Gedung itu, sebagaimana saya menyukai Gedung Bank Indonesia di sebelahnya.

Sejauh ini, saya hanya melihatnya sekilas dan dari bawah. Ketika untuk kedua kalinya menginap Grand Aston, akhirnya saya mendapat kesempatan melihatnya dari atas, karena jendela menghadap ke timur.

Ini bukan hanya masalah angle. Seperti juga seseorang yang memiliki keindahan berbeda ketika dilihat dari sisi berbeda. Demikian juga puncak bangunan itu. Ada penanda waktu di sana,
sesuatu yang lolos dari pandangan saya selama ini.

Dari lantai enam, saya bisa menyaksikan jam itu dengan jelas. Saya juga bisa memastikan jam itu mati, entah sejak kapan.

Di tengah waktu yang berhenti berdetak itulah, saya berlari dalam kesibukan yang terkadang membuat tenggelam di dalamnya tetapi terkadang juga membosankan. Saya mencari makna, membuat jejak, menandai waktu dengan peristiwa dan pemikiran.

Jadi, ini memang bukan masalah angle. Ini punya nilai filosofis.[]

Posted using Partiko iOS