Masa Depan Hive Sebagai Jaringan Blockchain Layer Kedua (Bagian Pertama)

avatar
(Edited)

Sebuah terjemahan dari tulisan @blocktrades Hive’s future as a 2nd layer blockchain network, dan sudah mendapatkan ijin untuk usaha penerjemahan ini.


Beberapa orang akhir-akhir ini menanyakan mengenai “visi” untuk jaringan Hive. Bagi saya, pertanyaan itu memiliki dua jawaban.

Secara pribadi, saya ingin menggunakan jaringan network hive sebagai basis untuk berbagi informasi berdasarkan sistem komputasi yang terkini, yang akan saya jelaskan secara mendalam nanti di lain waktu.

Tetapi, saya akan menjawab pertanyaan itu dengan memberikan penjelasan pada jawaban saya yang kedua dan ingin saya bicarakan sekarang: visi saya adalah bertujuan membuat Hive sebagai platform paling atraktif untuk pengembangan inovasi, aplikasi terdesentralisasi.

Pada titik tertentu, beberapa orang akan berpikir, ”Apa? Hive adalah platform media sosial, bukan sebagai platform aplikasi” . Beberapa orang akan mengangguk menyetujui pernyataan itu dan berkata, “Itu yang telah saya katakan selama ini”. Tapi mohon kiranya tetap membaca tulisan ini secara keseluruhan, walaupun Anda termasuk kelompok yang baru bergabung belakangan ini, karena semakin saya memikirkan mengenai pernyataan itu, semakin banyak alasan yang saya temukan mengapa pendekatan Hive sebagai wadah aplikasi terdesentralisasi adalah hal yang lebih baik ketimbang bersaing dengan tekhnologi smart contract yang telah dimplementasikan melalui script interpreters (penerjemah kode komputasi untuk mengeksekusi sebuah program atau kode komputer, keterangan lebih lanjut bisa lihat di Wikipedia pada lama Penerjemah (Komputasi)).

Apa itu Aplikasi Terdesentralisasi (Dapp)?

Langkah pertama, mari kita tetapkan apa itu aplikasi terdesentralisasi dengan memberikan spesifikasi atau arti yang dimaksud dengan sebuah aplikasi yang terdesentralisasi, dan bagaimana implemetasinya. Aplikasi terdesentralisasi yang pertama kali adalah mata uang krypto (cryptocurrencies) itu sendiri, jadi kita akan menggunakannya sebagai contoh.

Filosofi Desentralisasi

Kata desentralisasi sering dilontarkan pada banyak bidang cryptocurrency, dan saya rasa banya orang mengerti arti kata itu dalam level filosofi bahwa cryptocurrency setidak memiliki ciri-ciri:

  1. Adanya aturan ketersediaan atau keterbukaan untuk public, yang tidak dikontrol oleh satu sosok orang, pihak atau golongan.
  2. Tidak memiliki atau mengantungkan pada satu sosok, pihak atau golongan untuk mengetetahui mengenai “kebenaran” dalam hal sejarah catatan dan perimbangan neraca transaksi cryptocurrency.

Akan tetapi banyak orang tidak mengetahui secara pasti bagaimana dua filosofi tersedesentralisasi di atas dapat diimplementasikan dalam level tehnikal. Sayangnya, untuk memahami keseluruhan tulisan post ini, kita seyogyanya menggalinya lebih dalam untuk mengetahuinya secara bagaima hal itu bisa dilakukan.

Bersambung..

Posted Using LeoFinance



0
0
0.000
4 comments
avatar

Kalau ada blockchain layer kedua, berarti ada yang pertama. Apa yah
layer pertama nya?

0
0
0.000
avatar
(Edited)

Nah.. itu juga saya juga penasaran, tulisan di @blocktrades cukup menarik disimak karena ia mengungkapkan visinya mengenai Hive. Apalagi dia mengeluarkan statement layer kedua dan meminta kita untuk membaca keseluruhan tulsannya, jadi ikut penasaran juga saya.

Apalagi dunia blockchain masih merupakan hal yang baru jadi saya, tapi menarik. Mungkin @puncakbukit yang lebih berpengalaman dan bisa juga membuat sedikit sharing dan membuat tulisan mengenai dunia blockchain?

Salam hangat!

0
0
0.000
avatar

Mungkin yang dia maksud blockchain generasi kedua kali yah? Jadi generasi pertamanya adalah Bitcoin.. Kalau dikatakan layer
kedua berarti digunakan bersama-sama dengan layer pertama.. Ini saya juga kurang mengerti .. :-)

0
0
0.000
avatar

Mungkin bisa begitu, tapi kelihatannya ada kemungkinan juga yang dimaksud itu layer pertama sebagai media sosial platform dan layer kedua untuk aplikasi lainnya. :)

0
0
0.000