Masa Depan Hive Sebagai Jaringan Blockchain Layer Kedua (Bagian Kedua)

avatar
(Edited)

Sebuah terjemahan dari tulisan @blocktrades Hive’s future as a 2nd layer blockchain network, dan sudah mendapatkan ijin untuk usaha penerjemahan ini.


Penerapan Filosofi Perangkat Lunak Desentralisasi

  1. Penerapan sebuah aturan umum yang tidak dikontrol oleh satu sosok seseorang atau golongan, bisa jadi cukup mudah dilakukan: Anda tinggal membuat perangkat lunak yang melaksanakan aturan-aturan itu dalam aplikasinya (sebagai contoh: perangkat lunak cryptocurrency), kemudian anda publikasikan pada perangkat lunak open-source yang berlisensi terbuka bagi semua orang untuk menggunakan dan bisa merubahnya, jadi setiap orang berhak melakukan validasi atas aturan-aturan yang telah diikuti, perubahan bisa dilakukan jika mereka tidak suka, dan melakukannya dalam aturan-aturan yang secara sukarela telah diterima.
  2. Ini juga tidak terlalu sulit untuk menyediakan data publik yang terpercaya dengan menggunakan beberapa trik yang ada dalam dunia perangkat lunak: Anda membuat sebuah jaringan peer-to-peer dimana data aplikasi secara konstan (langsung) akan dibagikan dan disimpan dalam beberapa lokasi penyimpanan (penyimpanan data secara desentralisasi) dan anda juga menggunakan perhitungan matematika yang disebut hash yang memang sebenarnya didesain untuk mendeteksi korupsi data yang telah ditransfer melalui jaringan computer seperti halnya melakukan deteksi perubahan data yang sengaja dilakukan oleh manusia.

Adalah sangat penting untuk dicatat bahwa kekebalan (atas perubahan data) blockchain tidak akan dapat dicapai tanpa mengetahui aturan-aturan yang telah ditetapkan dalam menata data blockchain dan “maksud” dari yang dimaksud transaksi itu sendiri. Dalam arti kata lain, untuk melakukan verifikasi atau memastikan sebuah data itu tidak dirubah atau telah diutak-atik, anda perlu juga memiliki perangkat lunak untuk memproses data blockchain, atau sebuah spesifikasi protokol yang menggambarkan proses data di sebuah jaringan blokchain. Memiliki data itu sendiri tidaklah cukup. Ini adalah salah satu alasan mengapa sebuah jaringan blockchain direferensikan untuk dibuat terbuka sebagaimana open-source.

Bagaimana proses transaksi blockchain pada layer pertama?

Typical layer pertama dari blockchain adalah hanya untuk proses evaluasi transaksi-transaksi dan pembuatan blok-blok. Nodes (server-server) dalam jaringan blockchain menerima transaksi-transaksi dari para user, dan saling bersaing dengan menggunakan algoritma yang telah disepakati dalam konsesus (proof of work, proof of stake, dan lain sebagainya) untuk membuat blok selanjutnya dalam blockchain. Untuk membuat blok tersebut, node pembuat blok melakukan tiga hal penting:

  1. Menentukan dengan perintah apa untuk menambahkan transaksi yang telah diterima dalam blok yang telah dibuat.
  2. Mengevaluasi setiap transaksi dan menentukan apakah transaksi itu sendiri adalah valid sesuai dengan aturan blockchain (validasi).
  3. Membuat sebuah “pernyataan informasi” (seperti halnya pembukuan) berdasarkan transaksi-transaksi yang telah divalidasi sehingga informasi tersebut dapat disalurkan dengan menggunakan API untuk diproses selanjutnya (seperti halnya wallet) untuk bagi yang ingin mengetahuinya.

Dua langkah pertama di atas, yang berupa pengurutan atau pengaturan transaksi dan aturan validasi, adalah sangat penting bagi integritas “buku besar” blockchain. Satu contoh mudah yang bisa menggambarkan mengapa hal itu penting adalah masalah “double spend” (penggunaan data ganda, seperti halnya memalsu pembukuan keuangan atau pemalsuan uang). Sebuah potensi double spend dapat terjadi ketika seorang pengguna menggunakan dua catatan transaksi untuk melakukan pembayaran pada dua akun berbeda yang berasal dari satu sumber yang sama, membelanjakan sebagian besar semua uang dari sumber sama itu sendiri. Dengan menentukan penataan transaksi-transaksi, node penghasil blok akan menentukan siapa yang akan mendapatkan uang itu. Dan dengan mengaplikasikan aturan-aturan validasi transaksi blockchain, maka transaksi pertama akan diterima dan transaksi kedua akan ditolak (dan tidak akan dimasukkan dalam pembuatan blok) –bila terjadi transaksi double spend, maka transaksi pertamalah yang akan diterima, bila ada transaksi kedua yang sama atau identik pada sumber yang sama maka akan ditolak transaksi itu dan tidak dicatat pada blok selanjutnya-

Bersambung.....

Posted Using LeoFinance



0
0
0.000
1 comments