Keripik Cinta Mas Hendro yang Krispi

Selama ini, Tanjungpura di Sumatera Utara hanya dikenal sebagai Kota Dodol. Sepanjang jalan lintas nasional Medan - Banda Aceh, kita dengan mudah mendapatkan pusat kuliner yang menjual dodol. Banyak kendaraan singgah di Tanjungpura untuk membeli dodol.

Dalam perjalanan dari Medan menuju Lhokseumawe, Minggu 17 November 2019, saya satu bus dengan Kak Oty, mantan karyawan BNI Lhokseumawe. Kak Oty antara lain pernah menjabat Kepala Kantor Kas di wilayah BNI Lhokseumawe. Saya sudah lama mengenalnya, termasuk dengan Bang Sofyan suaminya yang pernah menjadi Kabag Humas Pemkot Lhokseumawe.

Dalam perjalanan, Kak Oty mengatakan sesuatu kepada sopir. Sepertinya ia minta singgah di suatu tempat. Saya tidak terlalu jelas mendengarnya karena duduk di barisan belakang dengan Teuku Kemal Fasya.

Ternyata, tempat itu adalah Keripik Cinta Mas Hendro di Tanjungpura. Saya tidak terlalu tertarik, Tapi karena minibus Hiace yang kami tumpangi sudah berhenti, saya singgah juga.

Pedagang di situ mempersilakan saya mencicipinya. Saya coba sedikit, ternyata krispi sekali. Rasanya enak. Tidak berminyak dan aromanya harum.

Saya beli empat kantong. Pikirnya, bisa dibagikan buat tetangga juga. Ketika ke Padang, saya juga pernah membeli keripik sinjai dalam jumlah lebih banyak buat oleh-oleh.

Keripik Cinta Mas Hendro berbeda meski dibuat dari ubi. Rasanya lebih lembut. Mereka menggoreng di lokasi dan memgemasnya juga. Para pelayan sangat ramah, pengunjung disuguhi kopi, meski belum tentu membeli.

Di kantong plastik, saya lihat belum ada merek Keripik Cinta Mas Hendro. Kantong polos, tidak ada logo atau nama. Padahal, menurut saya itu penting buat promosi.

Dalam perjalanan pulang, saya tanya Kak Oty mengapa tahu lokasi itu. Dia bilang, Tanjungpura itu kampung halamannya.

Ooooh, pantas saja.

Bagi yang sering melintasi Medan dengan jalur darat, tak ada salahnya mencoba Keripik Cinta Mas Hendro. Dijamin Anda jatuh cinta dengan rasanya.[]

Posted using Partiko iOS