Building a Tourism Ecosystem for Community Welfare |

avatar

Bantayan_04.jpg
Orin on Bantayan Beach, North Aceh, Indonesia.


The concept of responding to bullying with achievements makes Orin actively participate in various competitions. Until now, he has collected 18 medals in various competitions, more than 30 certificates of appreciation, and five ambassadorial slings, and always ranks first in school.

Even when he was in college, Orin was addicted to achievements so he was active in various activities, including karate. At first glance, there is no connection between karate and the women's events that Orin participates in a lot. Orin's femininity and toughness in the world of martial arts made Orin very confident.

Why is Orin interested in hard karate?

Turns out it had something to do with Orin's son being too feminist, so his parents suggested karate training since elementary school in Pantonlabu, North Aceh. Orin, among others, has participated in championships in Medan and the Gabdika Open Competition.

In the field of karate, Orin won the 1st Hope of the Women's Committee. The first experience of participating in the event is because it still makes him timid. His parents always accompany him. "Sister must be a strong woman," Orin said, imitating the enthusiasm of his parents.

It's not easy for Orin to be comfortable in the world of hard sports like karate. But thanks to hard work, finally he can achieve. Unfortunately, his busy studies and his thesis prevented him from continuing his achievements in the world of martial arts, even though he already had a brown belt wrapped around his waist.

Prosper from tourism

The busyness of participating in activities at the North Aceh Tourism Office and participating in Putri Heritage plus lectures took up a lot of time. "However, the thesis trial remains a priority, I target it to be finished in May," said Orin optimistically.

In addition to karate, Orin also focuses on promoting Aceh tourism, especially in North Aceh. The problem of tourism in improving the community's economy is also the theme of Orin's thesis. The focus of tourism activities can absorb labor and increase people's income.

While he was active in various activities, the most memorable moment for Orin was the 2019 National Student Sports Olympiad (O2SN) in Banda Aceh. At that time Orin took part in three competitions at once. First, he took part in the theater at the National Siswa Art Competition Festival (FLS2N), O2SN, and a student exchange to know the Archipelago to Lombok, in addition to the regular lecture schedule. At FSL2N in Aceh Province, Orin won 1st Runner Up. While at O2SN he won two bronzes at once.[]


Bantayan_01.jpg


Bantayan_02.jpg


Membangun Ekosistem Pariwisata untuk Kesejahteraan Masyarakat

Konsep membalas perundungan dengan prestasi membuat Orin aktif mengikuti berbagai perlombaan. Sampai kini, ia sudah mengoleksi 18 medali di berbagai ajang perlombaan, lebih dari 30 sertifikat penghargaan, lima selempang ajang perdutaan, dan selalu rangking satu di sekolah.

Sampai duduk di bangku kuliah pun, Orin ketagihan dengan prestasi sehingga aktif di berbagai kegiatan, termasuk karate. Sepintas, antara karate dengan ajang putri-putrian yang banyak diikuti Orin, tidak ada hubungannya. Feminisme Orin dan ketangguhannya di dunia bela diri, membuat Orin sangat percaya diri.

Mengapa Orin tertarik dengan karate yang keras?

Ternyata ada hubungannya dengan soson Orin yang terlalu feminis sehingga orang tuanya menyarankan latihan karate sejak SD di Pantonlabu, Aceh Utara. Orin antara lain pernah mengikuti kejuaraan di Medan dan Kompetisi Open Gabdika.

Di bidang karate, Orin pernah juara Harapan 1 Komite Putri. Pengalaman pertama mengikuti event karena membuatnya masih takut-takut. Kedua orang tuanya selalu mendampingi. “Kakak harus jadi perempuan kuat,” ujar Orin meniru semangat dari orang tuanya.

Tidak mudah bagi Orin untuk nyaman di dunia olah raga keras seperti karate. Tapi berkat kerja keras, akhirnya dia bisa berprestasi. Sayangnya, kesibukan kuliah dan skripsi membuatnya tidak sempat melanjutkan prestasinya di dunia bela diri, meski sabuk coklat sudah melilit pinggangnya.

Sejahtera dari pariwisata

Kesibukan mengikuti kegiatan di Dinas Pariwisata Aceh Utara dan mengikuti Putri Heritage plus kuliah sangat menyita waktu. “Tapi, sidang skripsi tetap prioritas, saya targetkan kelar Mei nanti,” kata Orin optimis.

Selain di olahraga karate, Orin juga fokus mempromosikan pariwisata Aceh, terutama Aceh Utara. Masalah pariwisata dalam peningkatan ekonomi masyarakat juga menjadi tema skripsi Orin. Fokusnya kegiatan pariwisata bisa menyerap tenaga kerja dan meningkatkan pendapatan masyarakat.

Selama aktif di berbagai kegiatan, momen paling berkesan bagi Orin adalah Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) di Banda Aceh, tahun 2019. Tatkala itu Orin mengikuti tiga lomba sekaligus. Pertama ikut teater di Festival Lomba Seni Sisewa Nasional (FLS2N), O2SN, dan pertukaran mahasiswa mengenal Nusantara ke Lombok, selain jadwal rutin kuliah. Di FSL2N di Provinsi Aceh, Orin mendapatkan Juara Harapan 1. Sementara di O2SN dia mendapatkan dua perunggu sekaligus.[]


Bantayan_03.jpg



0
0
0.000
1 comments